Hampir dua per tiga pemimpin negara atau presiden di dunia tidak bisa melepaskan diri dari media sosial. Demikian kesimpulan peneliti dari firma humas asal New York, Burson-Marsteller, setelah meneliti media sosial Twitter secara global.
Data itu dikumpulkan peneliti pada Juli 2012 dengan memerhatikan 30 variabel. Dari 264 pemimpin dunia yang memiliki akun Twitter saat penelitian dilakukan, hanya 30 pemimpin dunia yang mengoperasikannya secara pribadi.
Secara keseluruhan, peneliti menemukan lebih dari 350 ribu kicauan yang dikeluarkan para pemimpin negara. Di sisi lain, sepertiga dari para pemimpin dunia itu tidak saling mengikuti akun Twitter pemimpin negara sahabat.
“16 dari pemimpin-pemimpin G-20 aktif menggunakan Twitter untuk diplomasi publik,” kata Pemimpin firma, Matthias Luefkens.
Luefkens menegaskan, penelitian mereka tidak terikat dari Twitter. Luefkens menyatakan para politikus lebih banyak memanfaatkan media sosial selama kampanye pemilu dan cenderung statis setelah mereka terpilih.
0 comments