Gara-gara nama dan logo yang mirip, Facebook berniat menuntut sebuah salon kecil di Dubai. Salon yang tidak terlalu besar itu mempunyai nama Facelook, dengan logo nyaris mirip dengan logo Facebook, yakni dengan logo berwarna biru putih.
Jejaring Sosial Raksasa ini mengatakan bahwa usaha keluarga tersebut telah melanggar hak properti intelektual yang mreka miliki. Dalam klaimnya, Facebook menuding pemilik salon telah dengan sengaja meniru dan menjiplak logo Facebook.
Memang, jika dilihat secara seklias, tampilah logo Facelook dan Facebook tampak sangat mirip. Jenis tulisan simpel dengan warna putih, berlatar biru tua, sehingga orang mungkin bisa mengira bahwa salon itu adalah kantor dari Facebook.
Sementara itu sang pemilik salon yang menolak disebut namanya, kepada media setempat mengatakan bahwa dia telah mendaftarkan nama dan merk dagang tersebut di bawah Undang-Undang Tenaka Kerja Uni Emirat Arab. Dan ternyata logo itu sudah resmi dan disetujui.
Bagi orang awam, dengan mata telanjang, logo salon tersebut memang sangat mirip. Namun jenis huruf dan warna yang dipakainya berbeda dengan logo Facebook. Logo itu hanya kebetulan mirip, seperti yang diucapkan sang pemilik salon tersebut.
Juru bocara Facebook menyebutkan bahwa pihaknya akan terus menyelidiki kasus ini secara lebih lanjut. Langkah hukum terpaksa akan ditempuh apabila sang pemiliki tetap menggunakan logo tersebut. Dan parahnya, sang pemilik tetap bersikukuh untuk melindungi logo dan merk salon miliknya.
Sementara itu menurut pandangan kami, logo yang dimiliki salon itu nyaris mirip dengan logo facebook. Bahkan halaman website mereka menggunakan latar warna yang nyaris mirip dengan warna yang dipakai oleh Facebook. Dan eksterior bangunan salon tersebut juga menggunakan warna serupa, menambah panas Facebook untuk menuntun salon kecil ini.
Namun hal ini belum bisa dipastikan terjadi karena salon tersebut sudah termasuk dalam merk dagang yang disetujui di negaranya. Dengan begitu, produk itu akan medapat perlindungan hukum atas merknya yang telah terdaftar. Rumit sekali.
0 comments