OS Android dan iOS sudah menguasai hampir 90% pasar ponsel dunia. hampir semua negara sudah banyak yang menggunakan smartphone, namun ternyata walaupun sudah banyak digunakan di semua negara, ternyata Rusia tidak senang dengan hal tersebut. sejak awal tahun 2016 Pemerintah Rusia akan mengurangi ketergantungan warga nya terhadap penggunaan OS buataan luar negeri hingga 50 % pada tahun 2050. Langkah ini diambil serius oleh pemerintah Rusia. Kebijakan ini sudah dimulai dengan Jolla Sailfish OS. OS ini dikembangkan oleh perusahaan Jola yang bermukim di Finlandia dan OS ini sudah mendapatkan Settifikasi dari Rusia. Nantinya akan digunakan untuk perusahaan dan pemerintah Rusia sebagai Alternatif.
Hal tersebut sejalan dengan berita sebelumnya, Perusahaan Rusia Open Mobile Platform (OMP) sudah mendapatkan lisensi untuk menggunakan Jolla Sailfish OS. Dan berencana akan mengembangkan di Seluruh OS untuk pasar Rusia. Sebelumnya, Beberapa OS banyak yang gagal menembus persaingan di Rusia, namunJolla OS memiliki potensi besar untuk bisa sukses di pasar smartphone Rusia karena didukung dengan Sistem operasi yang kompabilitas. Namun OS ini masih belum bisa menarik hati konsumen, sebab OS ini masih berfokus terhadap pasar bisnis dibanding dengan konsumen yang menggunakan perangkat baru.
Kini pemerintah Rusia belum sepenuhnya penggunakan OS ini, sebab saat ini perusahaan asal Finlandia tersebut sedang mengembangkan perangkat dengan Perusahaan Rusia untuk membuat Jolla sesuai kebutuhan pasar di Rusia. Kini kedua perusahaan tersebut akan mengembangkan Versi Sailfish OS untuk Rusia, namun masih dengan Kode yang sama.
Perusahaan Jolla memiliki pendapat bahwa OS ini independen dan terbuka, dan menjalin kerjasama dengan rusia sebagai percontohan. Sebab perusahaan akan memperpanjang program dengan beberapa negara lain yang tertarik dengan OS ini. kini sudah ada beberapa negara yang meminati perangkat andorid tersebut seperti Tiongkok dan Afrika. Namun perusahaan mengatakan bahwa saat ini masih akan lebih fokus untuk mengembangkan di pasar Rusia.
0 comments