Aplikasi komunikasi berbasi online yaitu WhatsApp dan Skype mendapat sorotan beberapa saat lalu. Pasalnya aplikasi tersebut sering digunakan oleh kelompok yang dianggap berbahaya. Mengenai kondisi ini beberapa pemerintah melakukan pemblokiran termasuk Arab Saudi.
Akan tetapi sejak September 2017, beberapa aplikasi untuk melakukan panggilan online yang diblokir oleh pemerintah Arab Saudi akan dicabut pemblokirannya. Meskipun telah dicabut pemblokirannya, pemerintah akan tetap memonitor serta mensensor panggilan tertentu dari aplikasi tersebut, terang salah satu juru bicara pemerintah.
Beberapa aplikasi yang akan dapat diakses lagi dari Arab Saudi adalah layanan panggilan dan video secara online seperti, WhatsApp dari Facebook, Skype dari Microsoft, dan Viber oleh Rakuten. Pencabutan pemblokiran terkait persyaratan peraturan yang telah dipenuhi oleh pengembang aplikasi tersebut.
Juru bicara dari badan pengatur telekomunikasi, Adel Abu Hameed, menjelaskan kepada wartawan VOA Indonesia Jumat (6/10/2017) pemerintahan Arab menerapkan peraturan baru terkait dengan perlindungan informasi pribadi dari para pengguna serta pemblokiran konten-konten yang tidak sesuai dengan hokum-hukum dari kerajaan.
Hameed juga menjelaskan bahwa dalam kondisi apapun, para pengguna aplikasi baik untuk panggilan suara atau video akan selalu dalam pengawasan serta sensor dari Komisi Komunikasi dan Teknologi Informasi, baik aplikasi yang berbasis lokal maupun global.
Sejak tahun 2013, Negara-Negara Teluk Arab termasuk Arab Saudi telah melakukan pemblokiran terkait komunikasi melalui internet. Negara-negara tersebut mempunyai kekhawatiran layanan tersebut disalah gunakan oleh para militant dan akivis.
Adanya pencabutan pemblokiran ini termasuk sebagai diversifikasi ekonomi pemerintah Saudi untuk melakukan reformasi akibat dari menurunnya harga minyak yang berdampak besar pada perekonomian Negara tersebut.
Akan tetapi kebijakan ini juga memiliki sisi negatif. Di dalam Arab Saudi terdapat tiga operator telekomunikasi utama yaitu Zain Saudi, Etihad Etisalat (Mobily), serta Saudi Telcom. Ketiga operator utama mendapatkan pemasukan utama dari komunikasi berupa panggilan telepon dari para ekspatriat yang selama ini tinggal di wilayah kerajaan ini. Jika komunikasi suara dan video berbasis online semakin meluas, keberadaan tiga operator telekomunikasi bisa terancam.
0 comments