CEO Microsoft Mengadakan Pertemuan dengan Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan CEO Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/4). Kunjungan Nadella ini di tengah kabar investasi Microsoft senilai Rp27,6 triliun di Indonesia. Kehadiran Nadella di Istana Kepresidenan dikonfirmasi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi. Budi mengatakan, pertemuan Jokowi dan Nadella akan membahas rencana Microsoft mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) di Indonesia. Kunjungan Nadella ke Indonesia merupakan bagian dari safari Microsoft ke Asia Tenggara. Selain Indonesia, Nadella juga berencana mengunjungi Thailand dan Malaysia. Budi Arie enggan menginformasikan nilai investasi Microsoft di Indonesia. Namun, sebuah sumber CNNIndonesia.com di pemerintahan yang mengetahui isi pertemuan Jokowi dan Nadella menyebut nilai investasinya mencapai “US$1,7 billion.”. Dalam pertemuan dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Jokowi didampingi sejumlah menteri. Selain Budi Arie, ada Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto.

Kabar investasi Microsoft senilai Rp27,6 triliun di Indonesia disambut baik oleh pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, investasi tersebut akan membantu Indonesia dalam mengembangkan teknologi digital dan ekonomi digital. Luhut mengatakan, pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada Microsoft dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Ia berharap, investasi Microsoft akan membantu Indonesia dalam mencapai target menjadi negara maju pada tahun 2045.

Pengamat ekonomi digital dari Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali mengatakan, investasi Microsoft di Indonesia merupakan sinyal positif bagi perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Ia menilai, investasi tersebut akan membantu Indonesia dalam meningkatkan daya saing di era digital. Rhenald mengatakan, pemerintah perlu memanfaatkan investasi Microsoft untuk mengembangkan talenta digital di Indonesia. Ia menilai, talenta digital merupakan kunci utama dalam mengembangkan ekonomi digital.

 

[Sumber]