Ilmuwan Ciptakan Wearable Ringan Yang bisa Larut Dalam Cuka

wearable dari cuka

Saat ini permasalahan limbah sudah menjadi isu internasional yang sering dibahas. Bagaimana tidak, saat ini bumi sudah di isi dengan jutaan limbah. Hal ini memiliki dampak buruk terhadap pemansan global yang secara perlahan akan merusak bumi. Diproyeksikan pada tahun 2018 akan ada 50 juta limbah elektronik. Menanggapi hal tersebut, para ilmuwan di Stanford University menciptakan biodegradable wearable.

Salah satu karya dari ilmuawan tersebut adalah menciptakan perangkat elektronik paling ringan dan paling tipis yang pernah dibuat. Kemajuannya bisa terlihat dari semikonduktor biodegradable yang sudah disintetis oleh ilmuwan tersebut dari molekul yang ditemukan dalam tinta tato.

Bukan hanya itu, ilmuwan tersebut juga menciptakan film baru ekstra tipis yang terbuat dari serat tanam dan menggunakannya sebagai dasar untuk bisa menanamkan perangkat elektronik didalamnya. Perangkat tersebut termasuk elektroda yang dibuat dari besi dan aluminium yang sudah benar benar meleleh sejalan dengan sisa perangkat, setelah 30 hari dalam cairan yang lebih asam dibanding cuka.

Tujuan menciptakan perangkat ini adalah agar bisa menerapkan teknologi ini untuk menyimpan informasi digital sensitif yang mudah untuk dihilangkan atau untuk peralatan medis uimplan, sensor biologis dan bahkan membuat kulit palsu.

 

Gamer kelas berat, tak lengkap satu hari tanpa nge-game, juga blogger yang aktif menulis artikel dunia gaming mobile, konsol atau PC